[caption id="" align="aligncenter" width="440" caption="nge jam dulu di Lapangan Segitiga Sawahlunto"][/caption]
Tema “ngamen asyik” yang di usung oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan KotaSawahlunto ini, menjadi alternative salah satu hiburan pengunjung Kota Sawahlunto setiap malam minggu sambil menikmati berbagai sajian santap malam seperti Pecel Lele, Nasi Goreng, Sate Madura, Martabak Kubang atau hanya sekedar minum Teh Talua, Kopi atau Bandrek di kawasan terminal pasar Sawahlunto dengan berbagai sajian hiburan live music yang berakarkan kearifan local, seperti saluang dendang, rabab pasisia, group keroncong, dan kreasi music akustik lainnya.
Pada malam minggu tanggal 10 Desember 2012 kali ini, panggung “ngamen asyik” di isi oleh kelompok pengamen Padangpanjang“Kompeng Papa” yang beranggotakan 4 orang mahasiswa ISI Padangpanjang, yang mana ISI (institut Seni Indonesia) Padangpanjang adalah satu-satunya Perguruan Tinggi Negri Seni diluar Pulau Jawa. Formasi mereka dalam memainkan instrument adalah Roni pada Guitar dan Harmonica, Muklis pada alat perkusi Djembe, Momon pada ukulele dan nopen pada biola.
Lembar ribuan demi ribuan silih berganti masuk dalam “Katidiang” (keranjang berukuran kecil) yang diletakan diatas kursi didepan para pemusik tersebut pada saat mereka melantunkan lagu demi lagu hasil aransemen yang telah dilatih sebelum berangkat ke Kota Sawahlunto. Selain para pengunjung yang merasa terhibur, para pedagangpun turut saweran menambah isi “katidiang” karena juga merasa diuntungkan atas kegiatan ini.
[caption id="" align="alignright" width="320" caption="Suasana Musik taman di Kota Tua"][/caption]
Suasana semakin hangat di ujung pertunjukan, karna turut berkolaborasi dua orang alumni ISI padangpanjang yang pada saat ini mengabdi dan mengaplikasikan disiplin ilmunya di Kota Wisata Tambang yang Berbudaya ini. Mereka datang membawa kecapi dan bansi alat music tradisional Minangkabau jenis petik dan tiup. Kolaborasi itu membawakan lagu lagu daerah Minangkabau, tembang kenangan dan beberapa lagu keroncong mengiringi sang vokalis “Bunda Nel” yang juga bekerja di Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kota Sawahlunto sebagai Kepala Seksi Seni dan Perfilman.
Roni atau biasa di panggil "Keron” merasa bangga bisa diberi kesempatan tampil dan menghibur masyarakat Kota Sawahlunto. “wak jatuah cinta ka kota Sawahlunto ko bang” ungkapnya saat ditemui tim Palanta Budaya, dan Keron beserta kawan kawan berharap bisa diundang lagi ke Sawahlunto untuk berbagai event seni budaya di Kota ini. Sedikit saran dari “Kompeng Papa”, untuk penampilan bernuansa akustik yang membutuhkan detail warna bunyi masing masing instrument dibutuhkan tambahan sound system pendukung, kecuali untuk hiburansaluang dendang dan rabab pasisia memang lebih cocok Corong Toa yang dipakai pada pertunjukan tadi. (sumber)
Rabu, 14 Maret 2012
“Ngamen Asyik” ala Kota Sawahlunto
Unknown
Berbagi informasi seputar Sumbar • Pertama dan Terbesar • #PantunMinang #Event #News #Loker • Untuk Promosi/Kerjasama: contact@infosumbar.net
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 comments :
Posting Komentar