Catatan Pemerintahan Nagari Situjuah Godang, terdapat 7 unit rumah yang mengalami kerusakan cukup parah dengan kondisi rubuh dan keseluruhan atap rumah diterbangkan angin. Beruntung tidak ada korban jiwa. Hanya saja sejumlah warga kehilangan tempat tinggal dan terpaksa harus mengungsi ke rumah saudara dan tetangga terdekat.
“Ndak tabayangkan lai do nak, suaro hujan jo angin mambuek kami takuik. Indak tau kama ka lari, tapaso kami diam sajo bakumpua didalam rumah sampai rumah gadang kami rubuh. (Tidak bisa kami bayangkan, suara hujan deras di tambah angin kencang sesaat rumah kami dirubuhkannya,” ungkap Nani, nenek 70 tahun kembali menceritakan kejadian bencana.
Melihat kondisi alam dengan angin kencang dan hujan lebat, Nani bersama cucunya pindah kerumah permanen yang posisinya masih tersambung dengan rumah yang rubuh. Meski rumah gadang milik suku Piliang rubuh, beruntung rumah permanen tidak terkena reruntuhan, sehingga mereka bisa selamat.
“Kami hanya berdoa agar hujan lebat dan angin kencang segera berhenti. Selain rumah pohon kayu yang ada disekitar rumah membuat kami semakin takut. Sebab ada sejumlah pohon yang juga ikut tumbang,” kisah Nani menceritakan kebali peristiwa yang dialaminya kepada Padang Ekspres, Selasa (12/3) pagi.
Warga lainya, Ratunis, 62 yang saat itu berada di tengah sawah tidak jauh dari pemukiman, merasakan secara langsung terpaan kencangnya angin. Sehingga untuk berjalan saja susah. “Terpaksa kami duduk saja di pematang sawah, sampai angin kencang mulai sedikit reda,” ungkapnya di sela-sela membersihkan puing salah satu rumahnya yang rubuh.
Kepala Jorong Tanjung Bungo, Wasdi Datuak Bijo Kani dalam Rapat Koordinasi Bersama Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, Firmansyah, Camat Situjuah Limo Nagori, Herman Azmar, Danramil 04 Luhak, Kapten Inf. Sunarko, Kapolsek Situjuah Limo Nagori, AKP Rudi Munanda dan Sekretaris Nagari Situjuahgodang, Arion, mengharapkan bantuan untuk rehabilitasi rumah korban kepada Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota.
“Kita sangat mengharapkan bantuan pembangunan atau rehabilitasi rumah yang rusak kepada pemerintah daerah. Terutama bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi atau orang miskin,” ucap Wasdi Datuak Bijo Kani pada pertemuan darurat tersebut.
Bantuan sementara yang di lakukan pasca bencana, masyarakat di bantu TNI dari Koramil 04 Luhak dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, sudah melakukan pembersihan puing-puing rumah yang rubuh dan pohon tumbang. Sementara BPBD, Pemerintah Nagari Situjuahgodang, Pemerintah Kecamatan Situjuah Limo Nagori akan mengupayakan bantuan tanggap darurat untuk korban bencana secepatnya.
Kepala BPBD Kabupaten Limapuluh Kota melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Firmansyah menyampaikan total kerugian masih dalam penghitungan. Namun BPBD bersama masyarakat sudah melakukan pembersihan. “Pendataan yang kita lakukan hari ini (kemarin,red) akan di kirimkan ke Dinas Sosial sebagai data untuk penyaluran bantuan,” jelasnya.
Ditambahkan Firmansyah, data lengkap kerugian yang diderita masyarakat beserta dokumentasi dan SK Walinagari sangat penting untuk mengajukan bantuan. ”Berdasarkan SK Walinagari dan data serta dokumentasi sangat penting agar bantuan bisa kita ajukan kepada Bupati,” tambahnya.
Bantuan sementara yang sudah dikirimkan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Limapuluh Kota, baru berupa mi instan. Sementara bantuan lainnya, akan menyusul. Sebab akan diajukan terlebih dahulu dan akan diupayakan bantuan pangan. “Besok datanya akan kita bawa dan ajukan terlebih dahulu. Sementara bantuan berupa mi instan sudah kita salurkan ke lokasi bencana,” tukas Sekretaris Disosnakertrans Limapuluh Kota, Syaiful.
padang ekspres
Berbagi informasi seputar Sumbar • Pertama dan Terbesar • #PantunMinang #Event #News #Loker • Untuk Promosi/Kerjasama: contact@infosumbar.net
0 comments :
Posting Komentar