Dari kejauhan, tulisan huruf besar SAWAHLUNTO memang hampir mirip dengan tulisan HOLLYWOOD yang ada di distrik Los Angeles, Amerika Serikat. Keduanya sama-sama terpampang di tengah bukit hijau yang indah.
Sawahlunto adalah salah satu kota di Provinsi Sumatra Barat yang memiliki lanskap alam yang indah dan cerita warisan kolonial Hindia Belanda. Semua masih tetap ada meski dalam masa yang berbeda.
Uniknya lagi, bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda masih dimanfaatkan warga setempat sebagai tempat tinggal, perkantoran, dan kios. Sawahlunto juga sering disebut kota tua. Kota ini hanya berjarak 90 km dari Ibukota Sumbar, Kota Padang.
Di Sawahlunto, wisatawan bisa mengunjungi gua-gua yang dilengkapi beragam ornamen. Salah satunya dihiasi dengan air terjun dan lainnya memiliki keindahan batu-batu stalaktit dan stalakmit.
Cerita singkat Sawahlunto
Di abad pertengahan ke-19, Sawahlunto merupakan sebuah kota tambang. Ir, De Greve lah yang menemukan batubara di Sungai Ombilin. Lalu di tahun 1888 pemerintah Hindia Belanda mulai mendirikan berbagai fasilitas pertambangan batubara.
Untuk memudahkan transportasi pengangkutan batubara dari kota Sawahlunto menuju kota Padang, Pemerintah Hindia Belanda berinisiatif meperpanjang jalur kereta api pada tahun 1894.
Sebagian besar penduduk Sawahlunto adalah pekerja tambang batubara. Mereka yang dipekerjakan Pemerintah Hindia Belanda adalah para tahanan yang dibayar dengan harga murah.
Di tahun 1898, barulah dibuatkan terowongan untuk keperluan tambang. Ini adalah lubang tambang pertama di Sumatera Barat yang terletak di Air Dingin, Kecamatan Lembah Segar. Tahun 1932 tambang itu ditutup dan dibuka kembali bulan Juni 2007. (MI/Wrt3) (sumber)
Berbagi informasi seputar Sumbar • Pertama dan Terbesar • #PantunMinang #Event #News #Loker • Untuk Promosi/Kerjasama: contact@infosumbar.net
0 comments :
Posting Komentar