Bukittinggi, Payakumbuh, Batusangkar, dan Padang Panjang adalah beberapa tujuan favorit wisatawan. Masing-masing kota tersebut memiliki icon pariwisata yang menawarkan beragam destinasi dan ciri khas budaya di daerahnya. Sebut saja Bukittingi, kota yang berada pada pada 900m dan berjarak 2,5 jam perjalanan darat dari Padang, mampu menyumbang 30% dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tempat wisata di Buktinggi terhitung lengkap; Jam Gadang, Jembatan Limpapeh, Ngarai Sianok, Pasar Atas, Pasar Lereng, Benteng Fort de Kock yang ditunjang dengan wisata kuliner, budaya, dan penginapan. Lain dengan Payakumbuh yang terkenal dengan Lembah Harau, Batungkar memiliki Istano Basa Pagaruyung, pun begitu dengan Padang Panjang memiliki water park bersuasana minangkabau.
Kota Padang bukannya tidak memiliki faktor penunjang untuk bersaing dengan kota lain, tetapi masalah ada pada perencanaan dan pengelolaan sumber daya alam dan manusia sebagai modal awal daya tarik pariwisata. Padang memiliki pantai yang indah sepanjang 84km dan 19 pulau kecil berpasir putih. Tapi lihatlah kondisi pantai padang sekarang, sepanjang pesisir pantai penuh dengan pedagang dengan lapak dan payung besar yang berjejer menutupi pantai dan banyaknya sampah di lokasi tersebut. Tak jauh dari sana, pemerintah kota membuat sebuah danau buatan yang kondisinya sekarang tidak terurus. Beruntung pemerintah daerah membuat mesjid raya megah khas minang yang mungkin bisa diproyeksikan menjadi satu-satunya icon kota ini.
Andai saja Padang dan warganya mau berbenah diri, memperhatikan potensi yang dimilikinya, maka kepuasan wisatawan yang berkunjung ke Padang bisa meningkat. Wisatawan menginginkan pantai yang bersih, luas, dan tertata, danau buatan bisa lebih dikonsep alami dan hijau, revitalisasi kawasan Padang kota tua, redekorasi Jembatan Siti Nurbaya, pembersihan kawasan muaro, memperbaiki cagar budaya batu malin kundang, konservasi tugu dan monumen sejarah kota; seperti kawasan tugu padang area, dan pembenahan pasar raya serta jalan permindo untuk wisata belanja bisa menjadi solusi perbaikan destinasi wisata kota. Tentu saja ini dapat terwujud dari usaha pemerintah dan kesadaran warga kota sendiri.
Memang perubahan akan membutuhkan waktu yang lama dan materi yang tidak sedikit, tetapi jika tidak dimulai dari sekarang, maka pariwisata padang akan semakin tertinggal. Padang butuh icon baru, buah bengkoang saja tak cukup, bengkoang sudah tak lagi digemari.
Oleh Muhammad D. Fadhli
Mahasiswa Unand
Berbagi informasi seputar Sumbar • Pertama dan Terbesar • #PantunMinang #Event #News #Loker • Untuk Promosi/Kerjasama: contact@infosumbar.net
good.
BalasHapusinteresting information.
visiting us BUKITTINGGI MANINJAU
thanks