Dengan demikian, bila dipersentasekan dari tahun 2012 sampai bulan Maret 2013, maka jumlah penduduk miskin Sumbar, naik dari 8 persen menjadi 8,14 persen, dari total penduduk 5,8 juta jiwa.
“Untuk mengukur kemiskinan, kami menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Sehingga, dapat dihitung Headcount Index, yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk. Jadi, dari perhitungan itu, kami mendapatkan data kemiskinan Sumbar, naik cukup signifikan dari data sebelumnya, yakni dari 8 persen menjadi 8,14 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Yomin Tofri MA diwakili Pj Humas Armaya S Kom, kepada Haluan, Selasa (2/7).
Dikatakan, bila ditelaah secara mendalam, persentase penduduk miskin di daerah pedesaan lebih tinggi dibanding daerah perkotaan. Dimana, lebih dari dua per tiga, tepatnya 70,67 persen, penduduk miskin tinggal di daerah perdesaan. Sedangkan lebihnya adalah penduduk miskin yang ada di perkotaan.
Menanggapi hal tersebut, Sekda Sumbar Ali Asmar mengatakan, data yang dibuat oleh BPS tersebut, adalah data yang diolah melalui rumus, dan aplikasi tertentu. Sehingga, data kemiskinan tersebut, cenderung mengalami perbedaan dengan data yang ada di lapangan.
“Untuk mengakuratkan data yang sebenarnya, harus melalui pendataan dari lapangan. Jadi, kami menduga data memiliki tingkat error yang tinggi. Dan, bila data langsung, kami sangat yakin, penduduk miskin di Sumbar terus mengalami penurunan setiap tahunnya,” ungkapnya.
haluan/wis
Berbagi informasi seputar Sumbar • Pertama dan Terbesar • #PantunMinang #Event #News #Loker • Untuk Promosi/Kerjasama: contact@infosumbar.net
0 comments :
Posting Komentar