Seminar Fashion dihadiri oleh 60 orang participant yang berasal dari desainer muda, pengusaha mode, penjahit, Guru Mode, mahasiswa, pelajar sekolah mode serta masyarakat umum yang antusias menyimak uraian Lenny Agustin. Pada saat seminar ini dilaksanakan Lenny memberikan uraian rancang tentang sejarah kebaya, ciri-ciri kebaya, karakter dalam mendesain baju, trik-trik dalam mengedukasi klient, dan cara menghitung biaya, dan trik membuat kebaya yang pas di badan, serta kejelasan konsep yang kita buat.
Dalam ajang pencarian bakat model “APPMI Model Contest 2012” sebanyak lebih dari seratus peserta ambil bagian menjadi kontestan yang memadati hotel dari pagi hari mengikuti audisi. Tim juri berasal dari professional yaitu make up artist Mashar Chan, Designer Fomalhaut Zamel, dan Nina Muzbar dari Modelling dan media berhasil menyisihkan 40 peserta yang terbagi dalam empat kategori. Para grand finalist ini berhasil maju ke babak final memperebutkan juara 1,2,3 dan best model, fotogenik, dan best costume. Peserta tidak hanya berasal dari Padang tetapi juga dari seluruh pelosok Sumatera Barat terutama kota Bukittinggi, Payakumbuh dan Solok. Untuk Juri Grand Final Lenny Agustin, Mashar Chan, dan Nina Muzbar dengan alot mencari peserta yang akan menjadi juara.
Di malam pagelaran parade busana “INDIGENOUS” ikut serta sebanyak 9 orang participant dengan 5 genre pakaian dan satu orang sebagai special show yaitu Lenny Agustin. Dibantu oleh Koreografer wawan soeharto dan tim w+ (double u plus), dan MC Rieska, konsep acara by Arsil Hamid dari Eternal Star Event Management.
Genre Bridal di peragakan oleh koleksi El’s Bridal House dengan Judul “the magnificent of love”. Terlihat koleksi pakaian yang bernuansa bridal etnik dan memancarkan kemegahan sebuah perayaan cinta sepasang kekasih.
Selanjutnya hadir koleksi Ready to Wear yang disajikan dalam balutan busana muslim yang apik, memberikan koleksi khas Up2Date dan terlihat busana muslim elegan dan memancarkan semarak kehidupan yang berlangsung istimewa.
Di Genre kebaya hadirlah Rela tulusia dengan kebaya yang etnik, glamour dengan judul “the colour fo love, beberapa detail dan tumpukan aplikasi rumit berhias warna cerah mewakili warna dan indahnya sebuah cinta. Disusul oleh Ferry Daud yang keluar dengan busana kebaya yang lebih ringan dan bisa diaplikasikanoleh anak muda, seakan ingin menyampaikan pesan bahwa tradisi tetap menjadi bagian dari hidup anak muda dan tetap tampil modis. Style : casual, Warna : colourfull, Bahan : batik, brokat, tile. Songket Makassar, Detail : aplikasi batu2 kristal dan payet.
Kemudian diikuti oleh permainan warna gelap dan ungu yang bercerita tentang kehidupan percintaan yang penuh suka dan duka, Feymil Chan dengan Poure L’amoure seakan mengajak pengunjung ingin merasakan melankolisnya hati sang pencinta. Style feminim comtemporer, girly contemporer, warna hitam,ungu,ungu muda,ungu bladus,salam & peach suram, bahan ; lace, ciffon, tulle, france cotton, velvet serta aplikasi batu alam, payet, mutiara, renda, dan bordir tempel.
Dan setelah disudahi oleh penampilan dance indigenous oleh Maria maka keluarlah beberapa koleksi baju dari designer. untuk Moslem Wear di buka dengan elegant oleh penampilan koleksi Hostory on Sahara oleh Ade Irma, rancangan ini diinspirasi oleh kehidupan masy di gurun dan kisah anak muda yang mencari cinta dan jati diri dalam perjalanan hidupnya dari mengenal cowok pertama kali disaat remaja sampai menikah. Style : feminine romantic, Warna : peach, Bahan : chiffon, tile, beludru, raw silk, renda, kaos bahan stretch, Detail : mutiara, payet, aplikasi hand made. Koleksi kedua keluarlah koleksi “Happy sunny day” Upik Hadaf, diinspirasi oleh kSeakan ingin membuat koleksi kontemporer lebih sempurna Fomalhaut zamel mengelarkan koleksi “queen of the damned” yang terinspirasi oleh kehidupan kastil abad 18 dan cerita fiksi vampire. koleksi yang didominasi warna hitam dan pada detail akan terlihat gradasi warna lain seprti , merah marun, biru benhur, cyan, tembaga, dan emas. dengan bahan Lace, Tulle, rufle, satin taft dan aplikasi brokat tempel, bordiran suji, batu2 alam, bead, swarouzky, bola2 dakron seakan memperlihatkan bangsawan yang mewah sekaligus mencekam.
Pelaksanaan event ini dijelaskan oleh Eternal Star Event Management bertujuan agar menjadi salah satu pendorong bisnis kreatif dan mendukung Padang Creative City dan Sumbar sebagai tujuan yang cukup diperhitungkan sebagi daerah yang wajib dikunjungi serta tak kalah menarik dalam mengadakan kegiatan-kegiatan bersifat nasional dan internasional.
Terima Kasih kepada seluruh pihak yang ikut mendukung acara ini,APPMI, Grand Inna Muara, Pingro Image, Klooster Photography, Radja Photography, Fomalhaut Zamel Boutiq,Garuda Indonesia, Official Make Up and Hair Do by Sari Ayu Martha Tilaar, Media partner : Trend Khasanah, Trend Kebaya, Singgalang, Haluan, Padang TV, Padang ekspress, Radio : Arbess FM, SIPP Female, Boss FM, @minangsedunia, @infosumbar, inioke.com, kripik balado Christine Hakim, OPTIK CITRA, Bank Nagari, Dekranasda Sumbar, A2 photography, Samuel Salon, dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan Masyarakat yang berpartisipasi demi terwujudnya Padang Creative City.enangan masa kecil tahun 70 an dengan motif bunga, kotak, bola-bola yang akan menjadi detail pada koleksi kai ini karena dinilai tidak pernah pudar dari tahun ke tahun. Menampilkan ragam busana yang terkesan muda, ringan dan elegan, dalam bentuk busana muslim, casual dan ready to wear. Style : casual ringan elegan, Warna : ceria, Bahan : Chiffon, taffeta, satin, Detail : bordiran, simple payet.
Berbagi informasi seputar Sumbar • Pertama dan Terbesar • #PantunMinang #Event #News #Loker • Untuk Promosi/Kerjasama: contact@infosumbar.net
Ada berita yang ketimpa dan jadi salah ketik kayaknya :)
BalasHapus