Announcement:

Selamat datang di blog infosumbar

Senin, 16 Juli 2012

Nagari Sungai Dareh

SEJARAH SUNGAI DAREH
Nagari Sungai Dareh merupakan salah satu nagari yang berada di Kecamatan Pulau Punjung. Sungai Dareh dan Pulau Punjung dipisahkan oleh sebuah sungai yang bernama Batanghari dimana dulunya sungai ini memiliki air yang sangat jernih dan banyak terdapat ikan ikan air tawar, tapi sekarang airnya berubah menjadi berwarna dari kandungan limbah logam dan mercury karena ulah para penambang emas, pembuangan dari linbah sawit dan karet yang bermuara ke sungai batang hari.

Dulunya untuk menghubungkan kedua tepian sungai yang berjarak kurang lebih 500 meter ini tersedia transportasi yang biasa di sebut Palayangan yang dikaitkan dengan rentangan kawat baja dan untuk menggerakan hanya mengandalkan arus sungai yang deras. Disamping itu orang juga memanfaatkan ponton dan kapal sebagai alat penyebrangan. Untuk menyeberangi sungai ini di butuhkan kesabaran dan ketabahan terutama musim hujan merupakan waktu tersulit untuk menyeberangi dari pulau punjung ke sungai dareh, karena masyarakat bisa kembali menyebrang ketika arus sungai normal. Tapi sekarang ini sudah di bangun jembatan untuk menghubungkan kedua nagari sekaligus penghubung jalan lintas Sumatera. Jembatan Batanghari ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1974.

Nagari Sungai Dareh terkenal dan tercatat dalam sejarah karena dipinggiran sungai inilah ada sebuah pesanggerahan pada akhir tahun 1957 pernah diadakan pertemuan dua hari oleh beberapa tokoh nasional untuk mematangkan rencana pemberontakan yang kita kenal dengan PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia).

Bicara tentang asal nama Sungai Dareh, ternyata jauh dari persepsi awal kebanyakan orang yang mengira bahwa Sungai Dareh merupakan sungai Batanghari. Jawaban itu jelas salah, karena Sungai Dareh bukanlah Sungai batanghari, menurut cerita turun temurun dari nenek moyang orang sungai dareh menceritakan bahwa asal nama sungai dareh adalah dari sebuah rawa yang di buat aliran dimana airnya mengalir deras sampai bisa menghanyutkan kerbau padati.

Diceritakan pada zaman dahulu di wilayah ini terdapat sebuah Rawa yang sangat besar bernama Rawang Laweh, apabila turun hujan Rawang Laweh akan meluap di penuhi air dan mengalir ke sebuah aliran yang bernama Rawang panjang. Aliran air di rawang panjang ini mengalir sangat deras. Setelah sekian lama muncul inisiatif dari masyarakat setempat untuk mengurangi derasnya iar di rawang panjang maka di bangunlah aliran air selanjutnya sehingga kondisi air di rawang laweh bisa berkurang lebih banyak lagi. Aliran air tersebut selain mengalir ke sungai Batang Hari juga di gunakan untuk mengairi sawah. Ada cerita lain yang mengatakan bahwa bukti dari derasnya air yang mengilir dari rawang laweh ini adalah hanyutnya kerbau padati orang Batusangkar yang lewat membawa barang pada saat itu.

Dari sanalah kemudian daerah setempat dinamakan Sungai Dareh sehingga sekarang manjadi sebuah nagari yang masuk Kecamatan Pulau Punjung di Kabupaten Dharmasraya.

| berikutnya




KEADAAN WILAYAH NAGARI SUNGAI DAREH
I. LETAK
NAGARI : SUNGAI DAREH
KECAMATAN : PULAU PUNJUNG
KABUPATEN : DHARMASRAYA
PROPINSI : SUMATERA BARAT

II. BATAS
Sebelah Utara : Nagari IX koto pulau punjung
Sebelah Selatan : Nagari tabing tinggi
Sebalah Barat : Pulau punjung
Sebelah Timur : Nagari sikabau

III. LUAS WILAYAH
Nagari Sungai Dareh memiliki luas ± 49.44 KM2 yang memberbatasan dengan pulau punjung dan sikabau.
Nagari Sungai Dareh memiliki 5 Jorong
1. Jorong Sungai Sangkir
2. Jorong Sungai Kilangan
3. Jorong Ranah
4. Jorong Koto Gadang
5. Jorong Padang Candi

IV. KONDISI GEOGRAFIS
Secara geografis Nagari sungai dareh terletak pada 000 50’40”-10 10’04“ LS dan 101023’36-110036’40 BT dengan ketinggian 115-125 meter dari Permukaan Laut dengan Keadaan Suhu udara berkisar antara 21ºC hingga 33 ºC, dengan tingkat kelembaban antara 70 hingga 80%.
Curah hujan di sebagian besar wilayah Kabupaten Dharmasraya tergolong rendah. Jumlah curah hujan telah mencapai 3.012,8 mm atau 96,8 hari/tahun. Nagari Sungai dareh memiliki relief alam datar dan perbukitan yang sedikit, dengan iklim subtropisnya Nagari Sungai Dareh memiliki hutan heterogen, berbagai jenis tanaman yang hidup didalamnya dan Nagari Sungai dareh memiliki dua musim utama yaitu musim hujan dan musim panas.

V. LUAS DAERAH MENURUT PEMANFAATAN LAHAN
Luas lahan yang datar dan sedikit perbukitan sangat menguntungkan untuk dibuat sebagai lahan perkebunan, ladang, serta sawah sebagai mata pencarian , hal inilah yang menyebabkan banyak lahan perkebunan, lahan pertanian dan sawah menjadi komoditi unggulan nageri Sungai Dareh.

VI. ORBITASI WAKTU TEMPUH
Nagari Sungai Dareh terletak di daerah yang strategis dan mudah di jangkau melalui perhubungan darat karena berada pada jalan lintas sumatera yang menghubungkan Kota padang dan Propinsi jambi. berikut adalah orbitasi waktu tempuh dari Nagari Sungai Dareh menuju Ibu Kota Propinsi, Ibu Kota Kabupaten, Ibu Kota Kecamatan dan Pusat Fasilitas terdekat.

NO TUJUAN / JARAK (KM) / WAKTU (JAM)
1 Ibu Kota Propinsi / 293 / 5
2 Ibu Kota Kabupaten / 3 / 10 menit
3 Ibu Kota Kecamatan / 1 / 5 menit
4 Pusat Fasilitas Umum Terdekat / 1 / 5 Menit

VI. KONDISI KEHUTANAN
Kondisi hutan di Nagari Sungai dareh saat ini sangat baik, hutan disungai dareh rata-rata telah di ubah menjadi sebuah ladang atau perkebunan untuk menujang perekonomian masyarakat. Dan kondisi hutan di Sungai dareh makin lama semakin menipis dengan persentasi 0 % hutan negara dan 100% hutan rakyat. Jadi dengan 100% hutan rakyat, negara tidak bisa berbuat banyak, tapi pemerintah dharmasaraya mengatur semua tentang hutan dalam perda, agar hutan di dharmasraya tidak habis digunakan untuk kebutuhan masyarakat.

Adapun jenis-jenis kayu hutan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan tumbuh di hutan adalah:

  • Durian

  • Karet

  • Kulit manis

  • Kemiri

  • Petai

  • Musang

  • Pulai

  • Dan lain-lain.


sebelumnya | berikutnya




KEPENDUDUKAN DI NAGARI SUNGAI DAREH

1. JUMLAH PENDUDUK
Nagari Sungai Dareh dengan wilayah yang besar juga memiliki Jumlah Penduduk yang juga besar, jumlah penduduk secara keseluruhan pada tahun 2012 adalah 6416 orang dengan jumlah laki-laki 3303 orang dan perempuan 3113 orang.
1.a. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
sungai dareh 1

1.b. Jumlah penduduk menurut tingkat umur
sungai dareh 2

2. MATA PENCAHARIAN PENDUDUK
Seperti yang telah diuraikan di atas bahwa Nagari Sungai Dareh merupakan daerah dengan bentuk alam dengan kemerengan 8-14%, maka mata pencaharian utama masyarakat Nagari Sungai Dareh adalah bidang Pertanian/ Perkebunan, Perikanan, peternakan dan Perdagangan/Jasa.
2.a. Sektor Pertanian dan Perkebunan
Sektor pertanian dan perkebunan di sungai dareh merupakan mata pencarian utama disamping mereka memiliki beberapa pertenakan dan tambak ikan.
sungai dareh 3

Adapun jumlah Petani dan Pekebun yang ada sebagai berikut:
sungai dareh 4

• Perkebunan
Dinagari Sungai Dareh sampai saat ini terdapat perkebunan rakyat yang besar , hal ini disebabkan karena perkebunan merupakan mata pencarian utama. Oleh karena, itu tanaman perkebunan banyak ditemukan berupa perkebunan rakyat dan kebun campuran yang terdiri bermacam-macam jenis komoditi perkebunan seperti
Karet
Kelapa sawit,
Kakao
Kopi
Casiavera / kulit manis,
Kelapa
Pinang
sebagainya.

2.b. Sektor Perikanan
Sektor perikanan di dhamasraya tidak begitu menunjukan angka yang basar yaitu hanya sekitar 0.2 % dari luas wilayah nagari sungai dareh. Rata-rata masyarakat sungai dareh memanfaatkan sungai yang didam pemerintah sebagai tambak atau keramba. Dan hanya sedikit yang membaut kolam secara permanen. Jadi sektor perikan di sungai dareh kurang dilirik masyarakat.

2.c. Sektor Peternakan
Pada sektor peternakan, di Nagari sungai dareh tidak untuk produksi dengan kapasitas besar, kebanyakan hanya untuk menambah penghasilan atau sebagai kegiatan sampingan saja. Ternak yang banyak di pelihara oleh masyarakat antara lainnya adalah:
sungai dareh 5

sebelumnya | berikutnya




2.d. Sektor Perdagangan/Jasa
Sektor Perdagangan dan Jasa yang ada di Nagari Tanjung Sani lebih banyak kepada:
sungai dareh 6

3. PENDIDIKAN DAN ANGKATAN KERJA
3.a. Pendidikan
Dalam tahun 2012 sarana pendidikan di Sungai Dareh adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terdapat 5 Bangunan, Taman Kanak-kanak (TK) : 5 Bangunan, Sekoah Dasar (SD) : 4 Bangunan, Sekolah Menengah Pertama (SMP) : 1 Bangunan, Sekolah Menengah Atas (SMA) : 1 Bangunan, Perguruan Tinggi : - Bangunan
Dengan klarifikasi jumlah sarana dan lokasi bangunan :
sungai dareh 7

3.b. Angkatan Kerja
Angkatan kerja merupakan Sumber Daya Manusia yang berada di Nagari Sungai Dareh, namun masih banyak angkatan kerja yang dimiliki belum memiliki kwalitas yang cukup, dalam arti kata banyak dari angkatan kerja di Nagari Sungai Dareh merupakan orang-orang yang hanya berhenti sampai sma saja selanjutnya mereka pergi memotong (memanen karet) dan pergi memanen sawit termasuk pelajar yang melakukan itu.
Sedangkan jumlah angkatan kerja dirinci menurut tingkat pendidikannya adalah:
sungai dareh 8

3.c. Kehidupan beragama
Sekarang ini di Nagari Sungai dareh terdapat 2 Masjid, 11 TPA/TPSA, 30 musholla dan 1 pendidikan al-qur’an. Di sungai dareh ini jarak dari 1 musholla ke musholla lain sangatlah dekat. Di sungai dareh setiap kaum memiliki 1 musholla. Sehingga itu yang menyebabkan jarak musholla begitu dekan sehingga mengakibatkan musholla jarak dipenuhi oleh kaum atau umat untuk beribadah.
sungai dareh 9

3.d. Kesehatan & Sosial
Dinagari Sungai dareh pada akhir tahun 2012 terdapat 1 buah Puskesmas Pembantu dan 2 POLINDES saat ini bertempat dirumah masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan POLINDES, Jumlah Bidan yang ada dinagari Sungai dareh adalah 2 orang.
Untuk sektor sosial terdapat 5 organisasi pemuda,2 organisasi masyarakat, 1 PKK Nagari, dan 5 PKK Jorong.
sungai dareh 10

sebelumnya | berikutnya



PARIWISATA dan POTENSI SUNGAI DAREH
Nagari Sungai Dareh merupakan salah satu nagari di Dharmasraya yang kurang memiliki daya tarik di bidang Pariwisata. Sampai saat ini kunjungan orang luar untuk berwisata ke daerah ini sangat minim sekali bahkan bisa dibilang tidak ada. Namun apabila di telusuri lebih dalam ada beberapa potensi di Sungai Dareh yang bisa di kelola dan di jadikan objek wisata yang menarik untuk di kunjungi.

A. Rumah Gadang Tiang Panjang
Rumah Tiang Panjang merupakan salah satu potensi dibidang sejarah yang berada di Nagari sungai dareh. Rumah Gadang ini memiliki cerita sejarah yang menarik untuk dinikmati karena keunikan yang ada didalamnya. Selain ceritanya, Kondisi Rumah Gadang yang sudah direnovasi ini juga menarik untuk di kunjungi, Namun sayangnya saat ini Rumah Gadang Tiang panjang lebih sering terlihat tertutup karena belum dikelola mejadi sebuah objek wisata sejarah.
Sejarah Singkat Rumah Gadang Tiang Panjang

nagari sungai dareh dan pulau punjung dari zaman dahulu merupakan satu kesatuan yang sulit untuk di pisahkan baik secara adat maupun kebudayaan. Berdirinya kerajaan pulau punjung terkait dengan adanya kerajaan Sungai Dareh yang memiliki Rumah gadang Tiang Panjang.

Dahaulunya Dua nagari ini masih bernama Ranah Tibarau yaitu sebuah daerah yang banyak di tumbuhi oleh pohon tibarau. Pada saat itu Ranah Tibarau di pimpin oleh Tuanku Nan Hitam dan Tuanku Nan Putiah. Tuanku Nan Hitam terkenal sebagai pemimpin yang kejam terhadap masyarakat yang ada di ranah tibarau. kondisi ini membuat tidak nyaman masyarakat disana.

Pada abad ke 16 brangkatlah 4 orang Niniak Mamak (Datuak Nan Barampek) di Ranah Tibarau ke Pagaruyuang untuk melaporkan kondisi yang terjadi di negerinya pada saat itu. setelah melaporkan semua kekejaman yang dilakukan Tuanku nan Hitam dan Tuanku Nan Putiah di Ranah Tibarau pada Raja Pagaruyuang yang pada saat itu di pimpin oleh Sultan Abdul Jalil, Maka di Utuslah satu orang keturunan Raja Pagaruyuang untuk menjadi Raja di Pulau Punjung.

Sultan Abdul Jalil memanggil kemanakannya Sutan Kimpalan dan menyampaikan permintaan niniak mamak dari Pulau Punjung. kemudian berangakatlah Sutan Kimpalan ke Pulau Punjung membawa perlengkapan secukupnya seperti Mahkota Kerajaan, Cap Stempel,Keris Si Gajah Menong dan lain lain, dalam Rombongan itu dibawalah seorang perempuan yang merupakan Mandeh Ketek/Uncu nya yang bernama Puti Sari Bungo dimana pada saat itu dia masih berumur 13tahun. Puti Sari Bungo ini menjadi Inyiak Puti di Sungai Dareh dan keturunan dialah yang akhirnya menjadi Raja di kerajaan Sungai dareh.

Setelah Tuanku Hitam di bunuh maka Sutan kimpalan langsung memerintah sebagai Raja di Pulau Punjung sementara Mandeh Keteknya yaitu Puti Sari Bungo di Sungai Dareh, sampai akhirnya beliau mendirikan kerajaan dari keturunannya dengan Rumah Gadang Tiang Panjang.

Rumah Gadang tersebut di beri nama Rumah Gadang Tiang Panjang Karena tiang penyangga yang di letakan Horizontal di dinding Rumah Gadang terbuat dari sebuah batang kayu yang sangat panjang dan di pasang tanpa ada penyambung sama sekali, Tiang tersebut juga di Ukir dengan Motif Itiak Pulang Patang. seperti yang terlihat pada gambar dibawah:

[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Tiang Panjang yang di ukir dengan motif itiak pulang patang"]sungai dareh -1[/caption]

sebelumnya | berikutnya




Satu hal yang menjadi cirikhas dari kerajaan sungai dareh ini adalah semua Raja yang memimpin dari awal sampai sekarang adalah Perempuan. Ada 6 orang Raja Perempuan yang memerintah dari dulu sampai sekarang di kerajaan Sungai Dareh.

Puti Sari Bungo yang datang dari pagaruyuang pada saat itu di Sungai dareh manjadi Inyiak Puti, keturunan selanjutnya barulah menjadi Raja. Nama-nama Raja yang pertama sampai sekarang di Rumah Gadang Tiang Panjang kerajaan Sungai Dareh yaitu:
1. Puti Reno Satangkai
2. Puti Reno Ali
3. Acik Intan
4. Acik Rahma
5. Acik Sariah
6. Miftahul Rahmah, beliau juga yang menjadi Raja di Rumah Gadang Tiang Panjang Sampai sekarang.

Daerah kekuasaan dari Kerajaan Sungai Dareh meliputi Sungai dareh sampai daerah Sikabau. Apabila dikaji secara adat, tidak ada batas antara sungai dareh dan sikabau. Dua daerah yang saat ini sudah menjadi dua nagari di kecematan Pulau Punjung ini merupakan satu kesatuan secara adat di kerajan Sungai Dareh.

Kerajaan Sungai dareh menganut sistem kelarasan Koto Piliang dimana Raja langsung bertindak sebagai pemimpin tertinggi dalam struktur adat. Kelarasan Koto Piliang merupakan sebauah kelarasan yang selalu dipakai oleh sebuah nagari yang bercorak kerajaan, sehingga bentuk dan susunan orang yang duduk didalam Rumah Gadang mencerminkan status mereka dalam kehidupan sehari-hari.

[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Rumah gadang Tiang Panjang"]sungai dareh -2[/caption]

Gambar diatas merupakan bentuk Rumah Gadang Tiang Panjang yang memiliki 5 gonjong. Rumah Gadang ini telah di Renovasi oleh pemerintah pada tahun 2011 lalu, sehingga terliahat lebih bagus dan halamannya yang dulu tanah juga sudah di tembok dengan Pavin Block. sayangnya di halaman Rumah Gadang ini dulu berdiri 3 buah Rangking tapi sekarng sudah di Rubuhkan, rencananya Rangkiang tersebut akan di bangun kembali namun sampai saat ini masih belum berdiri.

[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Ruangan di dalam Rumah Gadang Tiang Panjang"][/caption]

sebelumnya | berikutnya




Dibagian dalam Rumah gadang terdapat ruang yang memanjang dan enam kamar (di sebelah kanan). Dulunya di Rumah gadang ini ada tujuh kamar sehingga juga disebut Rumah Gadang 7 ruang, namun sengaja di kurangi satu kamar karena kondisi keluarga tidak terlalu banyak sehingga semua ruang kamar tidak dipakai kemudian dikurangi menjadi 6 kamar.

Tempat duduk Raja berada paling ujung ruangan dengan lantai yang lebih tinggi. Sementara di ruang yang memanjang terdapat 3 tingkat lantai yang memiliki arti Bajanjang Naiak, Batanggo Turun. Lantai tersebut menjadi tempat duduk masing-masing orang sesuai dengan fungsi dan kedudukannya di masyarakat.

Benda Benda Peninggalan
Benda benda peninggalan di rumah gadang Tiang panjang tidak beberapa yang masih bisa di temukan. Hanya ada beberapa Benda benda yang sudah berumur Ratusan tahun, seperti Dupa dan Pasu, ada juga Talempong pacik atau Canang yang masih asli tersimpan disini.

Sementara itu ada beberapa benda yang sudah ditukar dengan peralatan rumah biasa karena pada saat itu benda benda sejarah tersebut sudah dirasa tidak memiliki nilai fungsi lagi, sehingga benda peninggalan sejarah dari kerajaan ini menjadi sedikit kita temui.

Rumah Gadang Tiang Panjang juga memiliki berbagai peninggalan yang menggambarkan kebesaran dari kerjaan yang mereka miliki. Seperti pakaian lengkap Raja dimulai dari Keris, mahkota, baju, ikat pinggang, Peci yang berlapis emas dan lain lain.

[caption id="" align="alignnone" width="300" caption="Pakaian Raja Sungai Dareh"][/caption]

Gambar diatas merupakan pakaian kerajaan yang dipakai salah satu keturunan Raja untuk baralek (resepsi pernikahan). semua yang dipakai masih asli kecuali baju yang sudah di buat duplikat.

[caption id="" align="alignnone" width="300" caption="Baju Raja Sungai Dareh"][/caption]

Baju ini adalah baju asli Raja Sungai Dareh terbuat dari beludru yang berumur sekitar 112 tahun tapi saat ini sudah dibuat Duplikatnya.

[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Ikat Pinggang Raja"][/caption]

Semua barang barang peninggalan diatas masih tersimpan rapih dan disimpan oleh salah satu keturunan Raja Sungai Dareh yaitu H. Turawiyah atau baisa dipanggil Bundo Kandung. Semua benda-benda tersebut akan di keluarkan pada saat saat tertentu saja misalnya dipakai untuk baju Penganten Keluarga dan pernah dipamerkan pada saat pawai Budaya.

Semenatara itu ada pula benda benda yang masih tersimpan di Rumah Gadang yang sudah berumur ratusan tahun.

[caption id="" align="alignnone" width="407" caption="Benda-benda Peninggalan Sejarah"][/caption]

sebelumnya | berikutnya




Ini adalah beberapa benda-benda peninggalan sejarah yang masih tersimpan di Rumah Gadang Tiang Panjang. Dupa berfungsi sebagai tempat membakar kemenyan yang masih di gunakan sebelum islam masuk ke nusantara, sedangkan Pasu di gunakan untuk mandi kembang, biasanya untuk mandi kembang anak daro. Canang atau biasa disebut Talempong Pacik seperti gambar di atas merupakan canang yang masih asli dan biasanya di gunakan untuk memeriahkan acara acara tertentu. Kemudian Jamba digunakan untuk penjamuan makanan acara acara tertentu, makan bajamba ini masih di lakuakan masyarakat Sungai Dareh sampai sekarang.

Fungsi Rumah Gadang Tiang Panjang.
Pada saat ini rumah gadang Tiang panjang lebih sering terlihat tertutup. Namun pada saat saat tertentu Rumah Gadang Tiang panjang di pakai oleh mesyarakat Sungai Dareh untuk acara acara tertentu. seperti acara Balimau sebelum memasuki bulan Suci Ramadhan, temapat berkumpul dalam rapat dan diskusi adat, batagak pangulu dan acara acara adat lainya.

B. Lubauk Tanbonsu
Lubuak Tanbonsu adalah nama sebuah batu yang terdapat di sungai batanghari. batu tersebut berbentuk tubuh manusia dan sebuah kapal yang lengkap berisi perabotan rumah tangga yang semuanya sudah menjadi batu.

Berdasarkan cerita legenda turun temurun dari nenek moyang orang sungai dareh, lubauk tanbonsu sama halnya dengan Batu Malin kundang yang dikutuk Ibunya menjadi batu karena tidak mengakui Ibunya. Namun pada Lubauk tanbonsu, struktur bentuk tubuh serta kapal dan perabotan rumah tangga terlihat lebih jelas dan bagus di bandingkan dengan batu malin kundang. batu di lubauk tanbonsu ini bisa di lihat dengan jelas saat air surut dan pada musim panas. Oleh sebab itu apabila lokasi ini bisa di kelola dengan baik maka kemungkinan bisa menjadi objek wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Berbagai versi di ceritakan tantang asal usul Lubuak Tanbonsu, salah satu versinya berdasarkan cerita legenda yang dipercayai oleh masyarakat Sungai Dareh tentang asal usul Batu di Lubuak Tnabonsu, menceritakan tentang seorang anak Bungsu yang dulu tunggal di daerah sungai dareh kemudian pergi merantau. Setelah sekian lama ketika pemuda tersebut sudah kaya Raya dan kembali ke kampung halaman.

Keberangaktannya kekampung halaman dengan sebuah kapal melewati sungai Batanghari membawa perabotan Rumah tangga bahkan binatang peliharaan yaitu Ayam.

Diseberang terdengar kabar oleh ibunya bahwa anaknya yang dulu merantau akan pulang kampung. maka di susul sang anak menyonsong sungai batanghari. Tapi sayang, setelah bertemu dengan anaknya yang sudah kaya raya, anaknya tidak lagi mengakui bahwa itulah orang tuanya. seketika menagislah sang Ibu dan terlontar kutukan dari mulutnya. kemudian kapal yang membawa anaknya tadi terombang ambing di sungai. tidak bisa maju dan mundur bahkan ke pinggir, baru kemudian semua manjadi batu. Kapal dan seluruh isinya bahkan sianak pun menjadi batu.

Sampai sekarang manusia dan kapal beserta isinya yang menjadi batu itu masih terlihat dengan jelas. Tapi berada di tepi sungai batang hari dan melewati jalur perkebunan dengan kondisi jalan yang sulit untuk di lalui karena belum terkelola dengan baik.

Apabila dibandingakan dengan Batu malin Kundang, walaupun ceritanya hampir sama namun batu di Lubuak Tanbonsu terlihat lebih jelas. Hanya saja belum terkelola dan belum di sorot untuk dijadikan sebuah objekwisata di Sungai Dareh.

sebelumnya | berikutnya




POTENSI BUDAYA DAN KEUNIKAN SUNGAI DAREH
A. Silek Pangian
Salah satu Kesenaina dan Budaya yang paling terkenal dan asli sungai Dareh adalah Silek Pangian. Silek Pangian adalah salah satu jenis bela diri silat yang ada di minang kabau tapi berasal dari Sungai Dareh. Walaupun perkembangan zaman yang semakin modern namun sampai sekarang Silek Pangian masih bertahan dan tetap di wariskan kepada anak muda Sungai Dareh, bahkan juga sudah jauh berkembang ke luar daerah sungai dareh. Ternyata selain untuk menjaga diri Silek Pangian juga dapat mengangkat nama Sungai Dareh sebagai satu Kudayaan asli yang dapat dibanggakan.

Silek Pangian yang asli Sungai Dareh tentu menjadi pertanyaan bagi orang banyak, dari mana asal usul Silat itu sebenarnya. Berdasarkan keterangan salah seorang guru Silek Pangian yaitu Edison Datuak Pucuak, menceritakan bahwa Silek Pangian dibawa anak Sungai Dareah dari Selangor (Malaysia).

Pada abad ke 19 ada dua orang pemuda asli Sungai Dareh yang pemberani dan bijaksana bernama Duli dan H. Moh. Rasyid pergi merantau ke Selangor Malaysia. Disana beliau berdua menemukan suatu perguruan silat yang berasaskan Agama Islam yang terkenal dengan Silek Pangian. Akhirnya Duli dan H. Moh. Rasyid menuntut ilmu di perguruan tersebut.

Pada awal abad 20, mereka kembali ke kampung halaman Sungai Dareh. setelah sampai di kamupung halaman beliaupun mengembangkan Silek Pingian dengan sifat-sifat tertentu.

Kemudian Seiring berjalannya waktu Silek Pangian semakin berkembang bahkan sampai ke rantau Batang Hari.sampai sekarang silek pangian masih berkembang bahkan ke berbagai daerah seperti:
1. Kab. Dharmasraya : kmapuang Surau, Pulau Punjung, Sikabau, Koto Tuo, Siguntur, Sitiung, sungai Duo, Koto Padang, Bonjol, Batu ijal dan Sipangkur
2. Kab. Sijunjung: daerah Silokek dan Palusan
3. Kab. Tebo (Jambi): Daerah Teluk Lancang, Simalidu dan Tanjung.
4. Kab. Kuantan Singingi (Riau): Sepertidaerah Ibul-Koto Bosau

Walau bagaiamanapun silek pangian berkembang dari nagari Sungai Dareh. Tidak gampang untuk mempelajari silek Pangian, Silat ini mempunyai aturan aturan tertentu sehingga tidak semua orang bisa mencoba-coba belajar silek Pangian. Ada beberapa syarat yang harus di lakukan terlebih dahulu. Syarat-syarat itu diantaranya satu bilah pisau, satu cincin basi, sarawa (celana) yang terbuat dari kain/karung pembukus tepung tepung. kemudian limau yang akan di limaukan pada anak murid yang baru masuk belajar Silek Pangian.

Latihan silek Pangian ini dilakukan sekali seminggu setiap patang kamih (kamis sore), namun pada hari-hari tertentu tidak boleh diadakan latihan, biasanya setiap malam selasa dan malam sabtu.

Gerakan Silek Pangian ini bisa di tampilkan dalam suatu acara dengan syarat tidak diadakan perlwanan atau di lawan dengan jenis silek lain. Namun Silek Pangian yang sesungguhnya tidak tidak pernah di tampilkan, hanya digunakan untuk menjaga diri. Pada saat tertentu akan diadakan Baralek Laman, disinilah Silek Pangian yang sesungguhnya akan ditunjukan. Seluruh Guru dan Murid akan menunjukan kemampuan Silek Pangian dan menjadi evaluasi bagi murid-murid yang baru belajar.

sebelumnya | berikutnya




B. Mushola Tiap kaum
Satu lagi yang menarik di Kenagarian Sungai Dareh yaitu Banyaknya mushola, di Satu Nagari ini berada lebih dari 30 mushola. Rata-rata taiap jorong memiliki 5 mushola bahkan lebih. Mushola di Sungai dareh ini adalah milik kaum. Setiap kaum mempunyai satu hingga lima mushola.

Fungsi masing masing mushola adalah untuk belajar mengaji anak-anak dan belajar adat istiadat, Namun tetap ada satu mushola yang dijadikan tempat berkumpulnya kaum.

Dulunya tiap kaum hanya memiliki satu mushola. Namun seiring berkembangnya masyarakat, dibuatlah mushola yang lain untuk belajar mengaji anak anak. Sampai akhirnya dari mushola-mushola yang di bangun ini membuat banyak mushola berada di nagari Sungai Dareh.

Dari beberapa mushola yang ada, sebagian bahkan tidak di dipakai. Namun Pada bulan Ramdhon kondisi ini terlihat berbeda karena setiap mushola yang ada digunakan untuk sholat tarwih. Berikut beberapa dokumentasi beberapa mushola di Sungai Dareh:

sungai dareh -8

sungai dareh -9

sungai dareh 10

sungai dareh 11

sebelumnya | berikutnya




C. Rumah Rumah Lama
Saat kita berkunjung ke Sungai Dareh Yang menarik juga dari nagari ini yaitu, apabila kita berkeliling akan ditemukan masih banyak rumah rumah lama yang beratap gonjong berdiri di seluruh jorong di Sungai Dareh. Ada beberapa rumah kosong, rumah yang sudah di renofasi, bahkan di sambung dengan rumah modern dengan tembok semen sehingga rumah lama itu masih bisa di pakai.

sungai dareh -12

sungai dareh -13

sungai dareh -14

sungai dareh -15

sungai dareh -16

sungai dareh -17

sungai dareh -18

sungai dareh -19

PENUTUP
Demikan sedikit gambaran umum dari Nagari Sungai dareh. Sebenarnya banyak potensi yang bisa di banggakan dari nagari Sungai Dareh. Tapi ini hanya sebagian yang dapat saya gambarkan. Semoga Tulisan ini bisa mempromosikan nagari Sungai Dareh sebagai salah satu nagari yang ada di Sumatera Barat hingga diketahui lebih luas lagi, khususnya di Dunia maya melalui Blog ini.

UCAPAN TERIMAKASIH
Saya sebagai penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada semua orang yang ikut berpartisipasi dalam penelitian dan penulisan Profil Nagari Sungai Dareh ini, Baik Narasumber yang bersedia meluangkan waktunya untuk diwawancara, Instansi terkait, sahabat dan teman-teman serta seluruh masyarakat Sungai Dareh
1. Dosen pembimbing Lapangan, Dr. Montesqrit Spt, Msi
2. Wali Nagari Sungai Dareh, Zulkifli Lenggang Majo
3. Sekretaris Nagari Sungai Dareh, Edison Datuak Pucuak
4. Bundo Kanduang, Hj.Turawiyah
5. Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Dharmasraya
6. Atuk, M. Thoyib Angku Mudo
7. Amak dan Abak
8. Pemuda Nagari Sungai Dareh, Afrizal A.Y
9. Kak Ega
10. Teman-teman KKN di kenagarian Sungai Dareh,
- Alvauzi
- Rio Ardian
- Susatia Nugraha
- M. Rifki Efendi
- Fetra Hidayat
- Fitryanti
- Cici lia Firmaliza
- Anestasha Putri
- Kak putri
- Elfika
- Dian Purnama Sari
- Tika
11. Seluruh Masyarakat Sungai Dareh

* disusun oleh Rico Saptahadi
** Sebuah project profil nagari bersama infoSumbar

sebelumnya |

Share it Please

Unknown

Berbagi informasi seputar Sumbar • Pertama dan Terbesar • #PantunMinang #Event #News #Loker • Untuk Promosi/Kerjasama: contact@infosumbar.net

0 comments :

Posting Komentar

Copyright @ 2013 infosumbar . Designed by Templateism | Love for The Globe Press