Pembangunan jalur Kereta Api dari Padang menuju Sawahlunto dimulai pada tanggal 6 Juli 1889. Dibangunnya jalur kereta api bertujuan memperlancar transportasi angkutan batubara dari Sawahlunto ke Pelabuhan Emmahaven (Teluk Bayur), Padang.
Pembangunan jalur Kereta Api dibagi dalam beberapa tahap. Jalur dari Pulau Aie (Padang)-Padangpanjang selesai 12 Juli 1891. Kemudian Padangpanjang-Bukittinggi selesai 1 November 1891. Dilanjutkan jalur Solok selesai pada 1 Juli 1892. Sementara jalur Solok-Muarokalaban bersamaan dengan selesainya jalur Padang ke Telukbayur, 1 Oktober 1892. Sedangkan jalur Muarokalaban-Sawahlunto selesai 1 Februari 1894. Akibat menurunnya produksi batu bara Sawahlunto sejak tahun 2000-an, aktivitas pengangkutan batu bara dengan kereta api berhenti total.
[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Stasiun Kereta Api Sawahlunto Saat Ini"][/caption]
Mengingat sejarah kereta api dan tambang bara yang terkait erat, maka pada tahun 2005 Pemerintah Kota Sawahlunto bekerjasama dengan PT. Kereta Api menjadikan Stasiun Kereta Api Sawahlunto sebagai Museum Kereta Api kedua di Indonesia setelah Ambarawa.
Museum Kereta Api Sawahlunto memiliki koleksi berbagai asset kereta api. Beberapa rangkaian gerbong kereta dari zaman yang berbeda dan miniatur lokomotif uap dapat disaksikan disini. Ratusan peralatan benda yang pernah digunakan dalam pengoperasian kereta api dimasa lalu berhasil dihimpun sebagai koleksi Museum Kereta Api kota Sawahlunto.
Perjalanan wisata Sawahlunto-Muarokalaban dengan melewati terowongan sepanjang hampir 1 km dapat dilakukan dengan kereta wisata. Atau juga untuk berkeliling kota lama selain berjalan kaki tersedia juga mobil wisata yang siap membawa wisatawan berkeliling kota lama Sawahlunto.
Berbagi informasi seputar Sumbar • Pertama dan Terbesar • #PantunMinang #Event #News #Loker • Untuk Promosi/Kerjasama: contact@infosumbar.net
0 comments :
Posting Komentar