Sapi yang berlari kencang, cipratan lumpur, joki yang tangguh, serta sorak-sorai suara penonton. Perpaduan hal-hal tersebut akan kita temukan di Kabupaten Tanah Datar-Sumatra Barat, sebuah kegiatan tradisional yang sudah berumur ratusan tahun milik Nagari Minangkabau, Pacu Jawi.
Pacu jawi atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan balapan sapi ini awalnya merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh petani untuk mengisi waktu luang sehabis musim panen, sekaligus menjadi sarana hiburan bagi masyarakat setempat. Namun seiring perkembangan waktu, kegiatan Pacu Jawi ini sekarang sudah dikenal luas di Indonesia bahkan di Dunia. Sebuah kegiatan tradisional kebanggaan Minangkabau selain Ngarai Sianok, Lembah Harau, batu Malin Kundang, Pulau Sikuai, Istana Pagaruyung dan lain sebagainya.
Kegiatan yang diadakan dalam arena yang berlumpur ini bertambah menarik dengan adanya seorang joki yang mengendarai sepasang sapi (atau jawi dalam bahasa Minang). Seorang joki akan dibekali alat bajak pacu yang terbuat dari bambu sebagai alat berpijak sewaktu perlombaan dimulai. Alat tersebut merupakan salah satu peralatan yang digunakan oleh petani untuk membajak sawah. Yang menambah keunikan dari kegiatan ini adalah saat seorang Joki menggigit menggigit ekor kedua sapi sambil memegang tali bajak pacu. Gigitan pada ekor sapi ini bertujuan untuk membuat lari sapi agar lebih cepat, sebab semakin kuat ekor kedua sapi itu digigit, semakin cepat pula sapi itu berlari.
Tanah Datar, sebuah tempat yang berjarak kurang lebih dua jam perjalan dari kota Padang. Keramahan penduduk disini adalah cerminan Negeri ini sebagai bangsa yang ramah, keindahannya merupakan bagian kecil dari keindahan Nusantara, serta keunikan kegiatan pacu Jawi ini adalah salah satu dari sekian banyak keragaman budaya di Negeri yang kita cintai ini. Indonesia.
(sumber)
Berbagi informasi seputar Sumbar • Pertama dan Terbesar • #PantunMinang #Event #News #Loker • Untuk Promosi/Kerjasama: contact@infosumbar.net
0 comments :
Posting Komentar